Entri Populer

Minggu, 22 November 2015

Hidup itu Kendaraan bukan 7 an


Terimakasih buat yang sudah berkenan memberikan pencerahan para sahabatku, bahwa  hidup adalah untuk saling mengingatkan, bukan saling membenci, saling menjatuhkan saling mencela  saling menghinakan, dll.

Hidup itu ibarat kendaran yang kita miliki untuk mencapai sesuatu yang kekal kelak. 

Kita tidak seharusnya dipusingkan dengan harga, merk kendaraan, aksesories kendaraan, dll  tetapi lebih pada fungsi, manfaat dari  kendaraan serta tempat tujuan yang diinginkan.

Dalam perjalannanya harus tetap  berhati-hati dan waspada  serta  selalu  membaca petunjuk/peta  ke mana arah yang akan kita tuju dan rmemperhatikan rambu-rambu yang ada. 

Demi apa ? 

Demi keselamatan kita dan  keselamatan orang lain. 

Mengapa ?

Karena mengabaikan keselamatan diri sendiri berarti membayakan keselamatan orang lain dan mengabaikan keselamatan oran l;ain sama saja membahayakan diri sendiri. 

Lihatlah cermin apa yang kita lihat sama dengan apa yang kita lakukan. Itu yang sebenarnya yang terjadi pada kehidupan kita .

Jadi yang penting bukan apa merk kendaraannya, berapa harganya, seberapa tinggi kecepatannya, tetapi lebih pada  bagaimana kondisi kendaraannya,  seberapa besar fungsi dan manfaat kendaraanya,  bagaimana cara mengendarainya,  kemana dan bagaimana kondisi jalan dan lalu lintasnya  serta  bekal apa saja  yang harus di bawa dalam perjalannya.

Itulah analogi tentang kehidupan .... sebagus apapun kendaraan anda, semahal apapun kendaraan anda, secanggih apapun kendaraan anda, apabila sepanjang perjalannnya mengalami kemacetan, sepanjang perjalannanya dipenuhi dengan cacian dan makian kepada pengguna kendaraan lain. Sepanajang perjalanan penuh dengan ungkapan rasa egois, ingin menang sendiri, tidak mau berbagi jalan dengan yang lain, dll 

Apakah dengan cara seperti itu  kita bisa bisa menikmati hidup kita dengan damai ? dan yang paling penting adalah dengan situasi di atas  mungkinkan kita sampai di tempat tujuan dengan selamat ? 

Kita memang tidak perlu untuk menjawabnya sekarang karena  masing-masing memerankan dirinya sendiri-sendiri. 

Tak ada yang salah  dan tak ada yang benar, karena ukuran benar dan salah itu masih ukuran manusia

Jalani .saja  .... ya jalani saja,  bukan untuk kita, bukan untuk siapa-siapa  tetapi  untuk menjalani kodrat sebagai mahluk-Nya 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar