Entri Populer

Sabtu, 21 September 2013

HIDUP HANYALAH MENJALANI TAKDIR, DARI SATU TAKDIR KE TAKDIR LAIN BERIKUTNYA


Sering kita tak menyadari bahwa setiap saat sesuatu  telah terjadi pada diri kita seolah berlalu begitu saja

Andaikan saja kita mau menghayati,  setiap tarikan dan hembusan nafas kita adalah perubahan

Perubahan yang tak akan bisa kita cegah dan tak akan pernah bisa kita hentikan

Tubuh yang mulai tumbuh, kemudian berkembang, mekar dengan indah, kemudian mulai kuncup, layu dan kemudian mati.

Itulah pilihan yang harus kita jalani tanpa pernah kita bisa pilih sendiri

Tak pernahkah kita sadari ketika  kita dilahirkan oleh orang tua kita yang kaya raya adalah bukan pilihan kita

Tak pernahkah kita sadari ketika kita dilahirkan oleh orang tua kita yang telah mendidik kita dengan baik, menyayangi kita, memberikan apa  yang terbaik kita adalah bukan pilihan kita.

Begitu pula ketika kita dilahirkan oleh orang tua kita yang serba kekurangan, yang tidak pernah mendidk kita, tak pernah mempedulikan kita juga bukan pilihan kita

Betapa sombongnya manusia ketika dia mengatakan kebahagiaan dan kesuksesan kuraih karena perjuangan yang kupilih sendiri.

Betapa naifnya kita ketika dalam keadaan sedih dan terpuruk kemudian mengatakan ini sudah menjadi kehendak-Nya.

Apakah hanya karena masalah sesuai atau tidak sesuai dengan pilihan kita lalu kita mempertentangkan kehendak-Nya ? 

Lalu kapan sebenarnya kita pernah punya pilihan jika  kebahagiaan, kesuksesan, kesedihan, kegagalan atau apapun namanya adalah garis-garis takdir yang telah digoreskan.

Karena pada hakekatnya kita hanyalah menjalani garis-garis takdir yang digoreskan, kapan kita harus bahagia, kapan kita harus besedih, kapan kita harus  sukses, kapan kita harus gagal dan seterusnya  hanyalah perjalanan dari proses kehidupan manusia sampai batas yang ditentukan untuk menuju kehidupan abadi yang sempurna.  

Di sinilah Tuhan menguji ciptaan-Nya, apakah ketika  manusia dalam keadaan suka ataupun duka tetap akan bersandar kepada-Nya

Usaha dan doa adalah jawabannya, bukan untuk merubah takdir tetapi untuk memberikan kesempatan kepada mahluk ciptaannya dalam menjalani takdir yang sudah ditentukan dengan cara Tuhan atau cara setan.

Cara yang baik dan cara yang buruk dalam menjalani takdirlah  yang akan menentukan takdir berikut apa yang akan manusia jalani.

Itulah sebabnya manusia tidak boleh putus asa mengharap rahmat-Nya, karena dengan tuntunan-Nyalah kita diberikan petunjuk untuk menjalani takdir-Nya dengan cara yang baik. 

Jadi pada hakekatnya  bukan takdir baik atau buruklah yang menjadi masalah, tetapi bagaimana Tuhan memberikan tuntunan kepada kita bagaimana  menjalani dengan baik takdir itulah yang utama, karena baik dan buruk hanyalah ukuran manusia, Tuhan lebih tahu akan hamba-hamba ciptaan-Nya

Untuk apa takdir yang  menurut kita baik  karena Tuhan berikan kepada kita seperti  kekayaan yang melimpah, kebahagiaan,  kesenangan atau karir pekerjaan yang mencapai puncak, hanya akan mengantarkan kita kepada kehinaan, kesengsaraan dan kemisikinan karena ketidakmampuan untuk menjaga amanah-Nya.

Dan begitu sebaliknya ketika manusia dalam keadaan kesedihan, kesusahan, kegagalan dan kemisikinan namun karena dengan usaha dan doanya bisa menjalani takdir itu dengan baik bisa mendapatkan kemuliaan dan derajat yang tinggi,  baik di dunia mupun akherat nanti.

Karena sesungguhnya hidup di dunia adalah ujian : kesedihan, kesusahan, kegagalan, kemiskinan adalah ujian,  kesenangan, kebahagiaan, kesuksesan, kekayaan pun ujian pula.

Tak ada sesuatu apapun di dunia yang abadi, semua ada batasnya, sampai pada akhirnya  semuanya akan kembali kepada Penciptanya, Allah SWT dengan meninggalkan semua yang kita miliki, semua ..... kecuali amal soleh kita,

Semoga bermanfaat teman .... mohon maaf apabila ada kata atau ungkapan yang salah  atau kurang berkenan, ini hanyalah sekelumit cerita sesaat sebelum keberangkatan memenuhi panggilan-Nya, untuk menunaikan rukun Islam ke 5. 

Betapa dahsyat dan tidak  tergambarkannya perasaan ini ketika Allah SWT berkenan memberikan setetes kerinduan-Nya kepada mahluk ciptaan-Nya

Hanya tangisan rasa syukur serta puja puji yang aku bisa panjatkan ke hadirat-Nya, karena semua  yang terjadi pada hamba-hambanya adalah benar-benar atas ijin dan kehendak-Nya, bukan karena keinginan kita, bukan karena usaha kita, bukan karena harapan kita dan bukan juga karena doa kita, tetapi semata-mata benar-benar karena kehendak-Nya.lah yang menjadi takdir kita. 


23 September 2013

Cileduk